Penglipuran Village Festival mengambil inspirasi dari local wisdom yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dimana masyarakatnya yang menjaga desa melalui tanahnya.Mengikat diri untuk tidak menjual tanah kepada orang luar adalah aturan adat yang ditegakkan sedari dulu.bakti dan hormat kepada tanah sebagai elemen kehidupan adalah nilai yang dijunjung tinggi, karena dalam ajaran Tri Hita Karana, konsep kesejahteraan lingkungan adalah hal yang paling dasar ketika ingin mencapai kesejahteraan hidup.  

Tahun 2025, Penglipuran Village Festival akan kembali digelar dengan tema “Pertiwi: Endless Devotion to The Mother Earth as a Spirit of Generative Tourism”. Festival ini akan berlangsung selama 4 hari yakni dari tanggal 3 s/d 6 Juli 2025 dengan menampilkan berbagai kegiatan yang merayakan kekayaan budaya dan keindahan alam Desa Penglipuran. 

Hari 1: Opening Ceremony dan Lomba Rangda & Mekendang Tunggal • Upacara pembukaan dengan pementasan Tari Maskot yang dilaksanakan di Jaba Pura Penataran. • Parade Budaya yang menampilkan Barong Ngelawang dan Masyarakat yang menggunakan pakian adat tempo dulu dengan mengambil tema Tradisi Ngaturan Utpeti. • Lomba Rangda dan Mekendang Tunggal yang dibuka untuk Umum (Se-Bali). 

Hari 2: Barista Competition dan Lomba Baleganjur • Barista Competition yang dibuka untuk umum, dilaksanakan di Bale Patok Jaba Pura Penataran. • Lomba Baleganjur yang dibuka untuk umum (Se-Bali), dilaksanakan di Lapangan sebelah barat Pura Penataran Desa Wisata Penglipuran. 

Hari 3: Musik Pelipur Lara • Pertunjukan Musik artis Lokal Bali dan Nasional. 

Hari 4: Megibung dan Closing Ceremony • Kegiatan Megibung seluruh warga Desa Wisata Penglipuran. • Upacara Penutupan dengan menampilan Musisi Lokal Bali. Festival ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan, melestarikan budaya lokal dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.