Secara bahasa, dumud artinya “darat“. Ritual masyarakat Suku Tidung di Kota Tarakan ini diselenggarakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Festival Adat Budaya Dumud merupakan ajang temu dan kreasi budaya dan kesenian khas masyarakat Suku Tidung se-Kalimantan Utara. Festival ini menampilkan berbagai macam bentuk seni dan kuliner masyarakat tradisional Suku Tidung yang menjadi “Warisan Budaya Tak Benda“ yang hampir punah. Rangkaian acara festival ini di antaranya, karnaval adat budaya Dumud, Pergelaran Sukap Sungud yang menampilkan tari- tarian khas Suku Tidung, pertunjukan seni dan budaya oleh sekolah se-Kota Tarakan, Kiwon Gengkasi atau dindang bebuay Ya (Latif) malam kasih sayang yang menampilkan lagu tradisi menina bobo kan anak, berudod Mulud Nabi, Sumpur Asyrakal (potong rambut secara masal bayi dan balita), Bekerangan Gambus Bedindang, dan Kiwon Bebingkai (malam anugerah/apresiasi terhadap Tetua Adat Suku Tidung).