Festival Pacu Jalur adalah acara budaya tahunan di Kabupaten Kuantan Singingi, yang merayakan tradisi yang telah ada selama berabad-abad. Berawal pada abad ke-17, festival ini dimulai sebagai perlombaan antara penduduk desa menggunakan perahu besar yang dikenal sebagai jalur untuk mengangkut hasil panen. Seiring waktu, perlombaan ini berkembang menjadi kompetisi Pacu Jalur. Awalnya diadakan untuk memperingati hari-hari besar Islam, kemudian dilanjutkan pada masa penjajahan Belanda untuk merayakan ulang tahun Ratu Belanda dan sejak kemerdekaan Indonesia, menjadi bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan.

Perahu jalur yang terbuat dari satu pohon utuh, memiliki panjang 25 hingga 40 meter dan dapat menampung 45-60 pendayung. Festival ini secara resmi dimulai pada tahun 1903, dan tahun ini menandai edisi ke-121. Festival Pacu Jalur merupakan upaya penting untuk melestarikan warisan budaya ini, agar bisa dinikmati dan dihormati oleh generasi mendatang.