Festival Pinisi adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan yang mengangkat warisan budaya tentang tradisi pembuatan kapal pinisi, perayaan berlayarnya kapal pinisi (songka bala ribantilang, ammosi – annyorong lopi) hingga budaya - budaya yang hanya ditemukan di Bulukumba seperti palenteng ere dan andingingi (ritual adat mendinginkan bumi).

Pengenalan budaya ini dilaksakan dengan balutan hiburan yang semakin menambah minat masyarakat lokal hingga manca negara untuk hadir dan menyaksikan langsung kemeriahan festival pinisi. Dengan terlaksananya festival pinisi penduduk lokal Kabupaten Bulukumba pun semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan ini, para penduduk memanfaatkan kegiatan ini sebagai salah satu lahan pendapatan untuk memasarkan produk hasil karya rumahan maupun kelompok berupa produk pangan khas hingga ke kerajinan tangan yang jarang ditemukan di daerah lain di Indonesia.

Kegiatan ini diharapkan dapat terus bertahan dan dikenalkan pada masyarakat luas karena salah satu tradisi yaitu ritual annyorong lopi telah tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang telah ditetapkan oleh UNESCO, juga kegiatan ini akan terus mendukung program pemerintah kunjungan 20 juta wisatawan dan program ekonomi biru.

Dengan berkolaborasi dengan beberapa OPD yaitu Dinas Koperasi, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kominfo dan Dinas Perikanan akan ada berbagai rangkaian kegiatan festival pinisi yaitu: Konservasi Lingkungan, Expo UMKM & Ekraf, Senandung Kopi Kahayya, Annyorong lopi, Andingingi, Karnaval Budaya, Panggung, Talent Penari, Pemilihan duta Wisata Kab. Bulukumba, Pasar Murah, Sunnatan Massal, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Bagi - Bagi Telur (Gemar Makan Telur), Bantuan Bahan Makanan untuk Penyandang Disabilitas & Masyarakat Kurang Gizi, Pemutaran Film Pendek Pinisi (dokumenter), Lomba Hias Perahu serta Rekor Muri Makan Ikan Terbanyak (Gemar Makan Ikan).