Festival Bale Nagi lahir dari tradisi pulang kampung pada perayaan Pekan Suci Paskah. Pekan Suci yang secara tradisi disebut Semana Santa (bahasa Portugis) merupakan sebuah tradisi keagamaan yang unik dan diikuti oleh peziarah dari pelbagai belahan dunia yang berlangsung selama 1 minggu untuk memperingati sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus. Festival Bale Nagi dilaksanakan sejak tahun 2019 dengan tujuan menambah lama tinggal para peziarah (wisatawan) yang mengikuti perayaan Semana Santa dan merawat tradisi pulang kampung (bale nagi) bagi perantau/diaspora asal Flores Timur untuk mendapat berkat dari leluhur. Festival Bale Nagi 2023 mengangkat tema “Kita Lamaholot, Engko Lamaholot, Torang Hatu Lamaholot (Saya, Kamu dan Kita satu orang Lamaholot)”. Mengalami dan menghayati kembali nagi tanah (kampung halaman) sebagai rumah bersama yang indah, teduh, penuh persaudaraan dan kekeluargaan. Disana ada sukacita perayaan dalam bentuk Pagelaran Seni Budaya: pertunjukan seni, fesyen, olahraga, permainan tradisonal, pesta kuliner lokal serta pameran Ekonomi Kreatif dan UMKM dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat Flores Timur. Adapun Festival Bale Nagi 2023 ini dilaksanakan selama 5 (lima) hari. Hari pertama (pembukaan) adalah penyambutan semua wisatawan dan diaspora yang datang mengikuti perayaan Semana Santa. Hari kedua dan ketiga adalah pameran Ekraf dan UMKM serta pilihan atraksi wisata di Flores Timur baik alam maupun budaya. Hari keempat dan kelima yang merupakan puncak festival adalah pegelaran seni budaya bagi para wisatawan serta pemberian restu dan berkat dari para tetua bagi diaspora untuk melanjutkan hidup di perantauan dan boleh kembali di Hari Bae (Hari Baik/Berahmat) Semana Santa tahun berikutnya.