Terkenal sebagai salah satu kota besar di Jawa Timur, Surabaya mempunyai daya tarik tersendiri yang menjadikannya sebagai pilihan menarik untuk dikunjungi. Namun, tahu kah kamu kalau Surabaya juga menjadi kota yang menjadi saksi sejarah perjalanan bangsa Indonesia?
Salah satu momen bersejarah di Kota Surabaya yang juga menjadi bagian dari cerita panjang bangsa Indonesia adalah peristiwa 10 November. Momen perjuangan masyarakat Surabaya itu yang kemudian menjadi tonggak sejarah lahirnya Hari Pahlawan.
Hingga saat ini, bangunan bersejarah yang merekam peristiwa 10 November 1945 pun masih berdiri kokoh di Kota Surabaya. Penasaran apa saja bangunan bersejarah di Surabaya tersebut? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!
Bangunan Bersejarah di Surabaya
Menjadi salah satu bangunan ikonik kebanggaan Surabaya, berikut ini beberapa bangunan bersejarah di Kota Pahlawan:
1. Jembatan Merah
Jembatan Merah merupakan bangunan ikonik dan bersejarah di Kota Surabaya. Pasalnya, tempat ini menjadi titik perlawanan rakyat Surabaya saat mengusir tentara sekutu yang mengakibatkan tewasnya pimpinan tentara sekutu, Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby.
Peristiwa tewasnya Jenderal Mallaby turut memicu amarah militer sekutu Belanda. Sebanyak 30 ribu tentara sekutu datang dan membombardir Kota Surabaya yang kemudian menandai Pertempuran Surabaya.
2. Tugu Pahlawan Surabaya
Walau bukan menjadi saksi sejarah momen pertempuran 10 November 1945, namun Tugu Pahlawan Surabaya berdiri di atas bekas Gedung Kempetai (polisi militer Jepang) yang hancur pada peristiwa tersebut akibat terkena tembakan meriam sekutu.
Pemilihan lokasi pendirian tugu di atas bekas Gedung Kempetai pun bukan tanpa sebab. Pasalnya, Gedung Kempetai merupakan bangunan yang sempat dijanjikan perwakilan tentara Jepang untuk diberikan kepada Pemerintah Daerah Surabaya berdasarkan perundingan 1 Oktober 1945 pasca kejatuhan Jepang di Perang Asia-Pasifik.
Tugu dengan tinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku itu berdiri di atas kawasan bekas Gedung Kempetai sebagai pengingat peristiwa pengeboman sekaligus untuk mengenang perjuangan para pahlawan dalam pertempuran Surabaya.
3. Gedung Siola
Bangunan lainnya yang menjadi saksi sejarah perjuangan masyarakat Surabaya pada pertempuran 10 November 1945 adalah Gedung Siola. Pada awal pembangunannya, bangunan ini difungsikan sebagai toko oleh pengusaha berkewarganegaraan Inggris, lalu diambil alih pengusaha Jepang pada tahun 1935 dan diubah menjadi Toko Chiyoda.
Seiring dengan usaha Toko Chiyoda yang mulai meredup, bangunan ini pun ditinggal begitu saja hingga terbengkalai. Saat pertempuran memuncak di tahun 1945, gedung ini kemudian digunakan sebagai markas sekaligus basis pertahanan rakyat Surabaya dari gempuran sekutu.
Mengetahui hal tersebut, pasukan sekutu kemudian menyasar Gedung Siola sebagai sasaran tembak. Serangan itu lantas membuat bangunan ini menjadi porak poranda dan terbengkalai sebelum akhirnya diakuisisi Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 1950.
BACA JUGA: Teatrikal Drama Peperangan Hidupkan Nuansa Perjuangan di Parade Surabaya Juang
4. Hotel Majapahit, gedung bersejarah di Surabaya
Saat masa Revolusi Kemerdekaan pasca pembacaan proklamasi 17 Agustus 1945, tentara sekutu kembali datang ke Indonesia, tepatnya di Surabaya. Tentara sekutu yang kemudian bermarkas di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) pun menunjukkan arogansinya dengan mengibarkan bendera merah-putih-biru di atas hotel.
Pengibaran tersebut sontak saja memancing amarah masyarakat Surabaya. Amarah yang meninggi kemudian membuat masyarakat Surabaya dengan para tentara sekutu dan Belanda jadi semakin memanas. Terlebih, per tanggal 17 Agustus 1945, Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan maklumat pengibaran bendera nasional merah-putih di seluruh Indonesia.
Saat situasi sedang memanas, seorang pemuda menerobos masuk ke dalam hotel lalu menuju bagian atap. Pada saat itu kemudian terjadilah peristiwa heroik perobekan bendera Belanda bagian warna biru, sehingga menyisakan warna merah-putih saja.
Namun begitu, aksi heroik ini membuat gesekan antara masyarakat Surabaya dengan tentara sekutu jadi semakin membesar, peristiwa perobekan ini pula yang menjadi cikal bakal terjadinya Pertempuran Surabaya.
5. Balai Pemuda
Menjadi salah satu bangunan bersejarah di Surabaya, Balai Pemuda menjadi destinasi wisata sejarah menarik yang bisa kamu kunjungi. Dulunya, Balai Pemuda menjadi tempat berkumpulnya para kaum elit Belanda untuk bersenang-senang.
Pasca momen proklamasi, bangunan yang dulu bernama Simpangsche Societeit, atau Simpang Club itu direbut oleh Pemuda Republik Indonesia. Sayangnya. pada tahun 1950, gedung ini kembali menjadi direbut oleh tentara Belanda, sampai akhirnya diakuisisi Pemerintah Republik Indonesia.
Parade Surabaya Juang
Menyambut Hari Pahlawan, kamu juga bisa datang ke Surabaya dan menyaksikan secara langsung parade kostum dan alutsista dalam Parade Surabaya Juang mulai tanggal 1-3 November 2024.
Parade Surabaya Juang akan menyuguhkan banyak atraksi menarik dengan membawakan reka ulang peristiwa 10 November 1945. Nah, parade ini akan berlangsung dengan rute sepanjang 2,5 km melewati empat titik bersejarah mulai dari Tugu Pahlawan, Gedung Siola, Hotel Majapahit, hingga Balai Pemuda sebagai titik akhirnya.
Sepanjang rute tersebut, pengunjung juga akan disuguhkan dengan atraksi teatrikal drama pertempuran yang memukau. Event ini tentunya akan memberikan kamu pengalaman luar biasa dalam merasakan semangat perjuangan di Hari Pahlawan.
Nah, menarik banget, kan? Supaya nggak ketinggalan event TOP KEN seru lainnya, intip juga akun media sosial Karisma Event Nusantara di Instagram: @karismeventnusantara, TikTok: @karismaeventnusantara, dan Facebook Karisma Event Nusantara untuk informasi event paling update di daerahmu!
Yuk, ajak sahabat dan keluarga liburan #DiIndonesiaAja. Nikmati dan saksikan berbagai macam keunikan budaya serta keindahan alam sambil ikut memajukan ekonomi lokal lewat berbagai event Indonesia yang menarik!