Festival Perang Topat merupakan tradisi tahunan masyarakat Lombok Barat yang paling dinantikan. Pada tahun ini, rangkaian Festival Perang Topat berlangsung panjang mulai tanggal 10-18 Desember di Taman Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Perang Topat merupakan bagian dari tradisi masyarakat Lombok untuk menjaga kerukunan umat beragama antara dua suku dan agama yakni Sasak beragama Islam, dan juga Bali penganut agama Hindu. Tradisi ini juga menjadi gambaran menyatunya masyarakat agama Islam dan Hindu tanpa ada gesekan dan konfrontasi.
Menariknya, Perang Topat di Lombok telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dan juga masuk ke dalam event unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI lewat program Karisma Event Nusantara (KEN) 2024.
Festival Perang Topat
Meriah dengan berbagai kegiatan menarik, berikut ini rangkaian kegiatan dalam penyelenggaraan event Festival Perang Topat:
1. Rangkaian prosesi sebelum Perang Topat
Walau tajuk utamanya adalah Perang Topat, namun rangkaian Festival Perang Topat tidak selesai sampai di sana saja, nih. Pasalnya, Festival Perang Topat diawali dengan beragam prosesi lainnya yang dilangsungkan mulai Selasa (10/12).
Sebelum puncak acara Perang Topat, rangkaian kegiatan dimulai dengan Presean, yaitu tradisi adu ketangkasan dan nyali khas Lombok. Para pepadu (petarung Presean) menunjukkan keterampilan mereka menggunakan tongkat rotan dan perisai kulit kerbau sebagai simbol keberanian.
Setelah Presean, prosesi dilanjutkan dengan Roah Gubug, yaitu kegiatan doa dan dzikir yang dipimpin oleh tokoh agama sebagai permohonan kelancaran acara. Nah, acara kemudian dilanjutkan dengan tradisi Mendak Betara, Sarasuta-Gunung Agung, dan Manggong Betari Gunung yang bertujuan untuk memohon kehadiran Betara Sesuhunan Pura Lingsar melalui penjemputan sakral dari Pura Gaduh Dusun Tragtag hingga kembali ke Pura Gaduh.
Tak kalah unik, rangkaian Perang Topat kemudian dilanjutkan prosesi Negelingan Kaoq, yaitu menggiring kerbau sebagai simbol penghormatan antara umat Islam dan Hindu. Terakhir, ada prosesi Pujawali oleh umat Hindu dengan sembahyang bersama di Pura Lingsar pada hari yang bersamaan dengan berlangsungnya Perang Topat.
BACA SELENGKAPNYA: Menyaksikan Pertunjukan Tari Zapin Api Khas Bengkalis di Festival Rupat
2. Acara puncak Perang Topat
Acara utama Perang Topat menjadi momen yang paling dinantikan dalam penyelenggaraan Festival Perang Topat. Tradisi ini melibatkan ribuan masyarakat dari berbagai kalangan, baik umat Islam maupun Hindu, yang saling melempar topat (ketupat) di halaman Taman Lingsar. Uniknya, lemparan topat ini bukanlah simbol permusuhan, melainkan perayaan kebersamaan dan doa untuk keberkahan.
Selama penyelenggaraan acara, para peserta saling melempar ketupat dengan penuh keceriaan. Gelak tawa dan sorak-sorai penonton menambah kemeriahan suasana. Masyarakat percaya bahwa ketupat yang dilempar dan mengenai tubuh peserta akan membawa keberuntungan. Bahkan, banyak pengunjung yang turut bergabung dalam ritual ini, merasakan langsung kegembiraan khas Perang Topat.
3. Penampilan kesenian di Festival Perang Topat
Tak berhenti sampai Perang Topat, Festival Perang Topat juga diramaikan dengan berbagai penampilan kesenian tradisional khas Lombok. Tari-tarian adat seperti Seni Tari Sejarah Lingsar dan Seni Tari Sejarah Perang Topat memeriahkan acara pada momen opening ceremony Festival Perang Topat.
Tak ketinggalan, ada juga atraksi Gendang Beleq dan Beleganjur yang berlangsung di area Taman Lingsar. Adapun atraksi seni lainnya yang berlangsung di Festival Perang Topat yaitu Tarian Kawasaran, Tari Tangkap Cakalang, Tari Salo, Tari Tetengkoren, dan Tari Kabel.
4. Pameran di Festival Perang Topat
Menjadi salah satu dari rangkaian event KEN, Festival Perang Topat juga dimeriahkan dengan berbagai pameran yang menampilkan potensi lokal. Misalnya Pameran Pusaka Desa yang menampilkan koleksi benda-benda bersejarah, serta Pameran Phonegrafi berisi aneka foto-foto keindahan Lombok dan Perang Topat.
Tak ketinggalan, ada juga pameran UMKM yang menjadi daya tarik wisatawan. Berbagai produk kerajinan tangan, kuliner khas Lombok, hingga cinderamata tersedia selama penyelenggaraan Festival Perang Topat.
Itulah sejumlah kegiatan seru yang berlangsung selama penyelenggaraan event Festival Perang Topat tahun 2024. Menarik banget, kan? Tertarik untuk menyaksikan event KEN di Nusa Tenggara Barat atau daerah lainnya? Supaya nggak ketinggalan event TOP KEN seru lainnya, intip juga akun media sosial Karisma Event Nusantara di Instagram: @karismeventnusantara, TikTok: @karismaeventnusantara, dan Facebook Karisma Event Nusantara untuk informasi event paling update di daerahmu!
Yuk, ajak sahabat dan keluarga liburan #DiIndonesiaAja. Nikmati dan saksikan berbagai macam keunikan budaya serta keindahan alam sambil ikut memajukan ekonomi lokal lewat berbagai event Indonesia yang menarik!